1.
Dasar Hukum
a)
Al-qur’an
Dan kalau ada dua golongan dari mereka
yang beri,am itu berperang hendaklah kamu damaikan antara keduanya! Tapi kalau
yang satu melanggar perjanjian terhadap yang lain, hendakalah yang melanggar
perjanjian itu kamu perangi sampai surut kembali kepada perintah Allah.Kalau
dia telah surut, damaikanlah antara keduaya menurut keadilan, dan hendaklah
kamu berlaku adil; sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil
(Q.S. al-Hujurat:9)
b)
Hadits
Dari ibu Umar r.a dari nabi SAW beliau bersabda:
“mendengar dan menaati terhadap imam yang adil merupakan kewajiban orang
muslim, baik yang ia sukai maupun yang
ia benci selama ia tidak diperintah melakukan maksiat, tidaklah boleh
didengar dan ditaati” (H.R. Bukhori Muslim).
Dari Ibnu Umar R.A, ia berkata “telah bersabda
Rosulullah SAW. Tahukah engkau bagaimana hukum Allah dalam perkara orang-orang
yang telah jadi kaum bughat dari umat ini? Seprang dari sahabat berkata, Allah
dan Rosul-Nya yang lebih tahu, Rosulullah bersabda “tidak boleh ditambah
lukanya, tidak boleh dibunuh tawanannya, tidak perlu dicari mereka yang lari,
dan tidak boleh dibagi-bagi rampasannya (H.R. al Bazzar danHakim).
2.
Syarat-syarat disebut bughot
Jarimah siyasiah belum dinamakan tindak pidana politik yang sebenarnya
kecuali kalau memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
1.
Perbuatan
itu ditujukan untuk menggulingkan negara dan semua badan eksekutif lainnya atau
tidak mau lagi mematuhi pemerintahnya.
2.
Ada
alasan yang mereka kemukakan, sebabnya mereka memberontak walaupun alasan itu
lemah sekali
3.
Pemberontak
telah mempunyai kekuatan dengan adanya orang yang mereka taati (pengatur
pemberontakan) atau ada pimpinannya.
4.
Telah
terjadi pemberontakan yang merupakan perang saudara dalam negara dalam negara
sesudah mereka mengadakan persiapan atau rencana.
5.
Setelah
diajak berundng dengan bijaksana sebaimana yang telah dilakukan oleh khalifah
Ali R.A terhadap ahli ramal dan shiffin.
6.
Penyelesaian Bughot
Kaum bughot yang tertawan hendaklah diperlakukan:
1.
Kalau
ada yang terluka jangan ada yang menambah lukanya, seperti memukul dsb.
2.
Tidak
boleh dibunuh.
3.
Mereka
yang lari tidak perlu dicari, kecuali bila ia mengganggu keamanan.
4.
Harta
bendanya tidak boleh dijadikan rampasan.
Cara penyelesaian perkaranya:
1.
Diperangi
dahulu sebagai langkah utamanya.
5.
Hikmah
Pemerintah yang melaksanakan tugas dengan adil sesuai dengan ajaran Islam
yang termaktub dalam al-Qur’an dan Hadits wajib ditaati.
Perbuatan yang dilakukan secara individu dan atau kelompok yang secara
nyata melakukan makar terhdap pemerintah
yang sah wajib diberantas.
0 komentar:
Posting Komentar