Contoh
Kalimat Langsung dan Kalimat Tidak Langsung
1. “Kamu memang anak
baik.” Kata ibu kepada Budi
2. Kata Webby,” Saya
nanti sore akan kerumahmu.”
3. Ayah
menyuruh,”Antarkan surat ini ke kantor bapak!”
4. “Ayo,masuk
satu-satu!” Gertak polisi kepada ketiga oramg pencopet itu yang baru saja
tertangkap
5. “Siapa biang
keladi bom bali itu?” Tanya wartawan kepada Kadispen Polri
6. “Kak,kau
dipanggil ibu!” Kata lilis,”Di suruh makan.”
7. Ibu berkata,
“Anis, jangan bermain-main saja, kamu harus belajar !”
8. Ibu berkata,”kamu
harus rajin belajar!”
9. “Aku benar-benar
mencintaimu.” Kata ibu kepada ayah.
10. Kata Dhani,”
Coba kamu bantu saya menyelesaikan
tugas ini!”
11. Paman berkata,”
Pulanglah kalian secepatnya karena sebentar lagi hujan turun.”
12. Kata Ketua
Rombongan,” Terima kasih atas sambutan kalian kepada kami pada acara kunjungan
kami.”
13. “Kontak batin
antara lbu dan anak,” katanya, “ialah rahmat Tuhan yang tak ternilai harganya.”
14. ” Kapan bukuku
kamu kembalikan?“ Tanya Samid.
15. ” Belikan saya
mobil baru!“ Pinta Tria.
16. ” Saya akan
datang nanti malam,“ Kata Hamid.
17. D.J Schwartz
menegaskan,”Yang penting bukan kita maju, tetapi bagaimana kita harus maju!”
18. “Anggel Nanti
pulangnya saya antar ya?” Kata Desmon.
19. Ida berkata,”Adikku
juara satu!”
20. Ibu berkata,”Saya
akan pergi ke rumah nenek sebentar.”
21. “Apakah kamu tau
gambar ini?” Tanya Pak Jamari.
22. “Saya belum
siap!” kata Mira, “Tunggu sebentar!”
23. “Di mana Anda
tinggal? Tanya Duta.
24. Ibu berkata,
“Engkau tadi dicari Iwan.”
25. Paman bertanya,
“Kapan kamu berangkat ke Solo?”
26. Nina
berkata,”Datanglah ke rumahku!”
27. Kakek Basir
berkata,”Aku ingin menanam lengkeng.”
28. ”Apakah kamu juga
masih sakit perut? Tanya Ayah.
29. Ibu berkata,
“Malam ini kamu harus belajar!”
30. Akbar berkata,
“Aku akan berangkat ke Jakarta besok sore.”
KALIMAT TIDAK LANGSUNG
1. Ibu mengatakan
kepada aku bahwa aku memang anak baik.
2. Webby mengatakan
bahwa dia akan datang ke rumahku nanti sore.
3. Ayah menyuruhku
mengantarkan surat ini ke ka kantornya.
4. Polisi menggertak
tiga pencopet yang baru saja tertangkap agar mereka masuk satu per satu.
5. Wartawan bertanya
kepada kadispen polri tentang siapa-siapa yang menjadi biang keladi bom bali
itu.
6. Lilis berkata
kepada kakaknya bahwa ia dipanggil ibu untuk makan.
7. Ibu mengatakan
bahwa aku jangan bermain-main dan aku harus belajar.
8. Ibu berkata bahwa
aku harus rajin belajar.
9. Ibu mengatakan
kepada ayah bahwa dia benar-benar mencintainya.
10. Dhani mengatakan
supaya saya membatu dia menyelesaikan tugas.
11. Paman mengatakan
bahwa kami pulang secepatnya karena sebentar lagi turun hujan.
12. Ketua rombongan
mengatakan terima kasih atas sambutan kami kepada mereka pada acara kunjungan
mereka.
13. Dia mengatakan
bahwa kontak batin antara ibu dan anak adalah rahmat Tuhan yang tak ternilai
harganya.
14. Samid menanyakan kapan
bukunya saya kembalikan.
15. Tria meminta dia
dibelikan mobil baru.
16. Hamid mengatakan
bahwa dia akan datang nanti malam.
17. D. J Schwartz
menegaskan bahwa, yang penting bukan kenapa kami tidak maju, tetapi bagaimana
kami harus maju.
18. Desmon menanyakan
kepada Angel bahwa nanti pulangnya dia antar.
19. Ida mengatakan
bahwa adiknya juara satu.
20. Ibu mengatakan
bahwa dia akan pergi sebentar ke rumah nenek.
21. Pak Jamari
menanyakan apakah aku tahu gambar ini.
22. Mira mengatakan
bahwa dia belum siap agar tunggu sebentar.
23. Duta menanyakan
di mana aku tinggal.
24. Ibu mengatakan
bahwa aku tadi dicari Iwan.
25. Paman bertanya
kapan saya berangkat ke Solo.
26. Nina memintaku
dating ke rumahnya.
27. Kakek Basir
berkata bahwa ia ingin menanam lengkeng.
28. Ayah menanyakan
apakah aku juga masih sakit perut.
29. Ibu mengatakan
bahwa malam ini saya harus belajar.
30. Akbar mengatakan
bahwa ia akan berangkat ke Jakarta besok sore.
kalimat langsung
Kalimat
langung merupakan sebuah
kalimat hasil kutipan langsung pembicaaraan seseorang persis seperti apa yang
dikatakannya.
Ciri- ciri kalimat langsung:
1. Bertanda petik dalam bahasa tertulis.
2. Intonasi: bagian kutipan bernada lebih tinggi
dari bagian lainnya.
3. Berkemungkinan susunan :
a. pengiring/kutipan
b. kutipan/pengiring
c. kutipan/pengiring/kutipan
4. Huruf pertama pada petikan langsung ditulis
dengan menggunakan huruf kapital.
5. Bagian kutipan ada yang berupa kalimat tanya,
kalimat berita, atau kalimat perintah.
6. Bagian pengiring dan bagian petikan langsung
dipisah dengan tanda baca koma (,).
7. Jika di dalam petikan langsung menggunakan
kata sapaan, maka sebelum kata sapaan diberi tanda baca koma (,) dan huruf
pertama kata sapaan menggunakan huruf kapital.
8. Kalimat langsung yang berupa dialog
berurutan, wajib menggunakan tanda baca titik dua (:) di depan kalimat
langsung.
Contoh :
1. Ibu menyuruh, “Antarkan surat ini ke kantor
Ayah!” (pengiring/kutipan).
2. “Ayo, masuk satu-satu” gertak polisi
kepada tiga orang pencuri yang baru saja
tertangkap. (kutipan/pengiring).
3. “Siapakah biang keladi bom Bali itu?”
tanya wartawan kepada Kadispen Polri. (kutipan/pengiring).
4. “Kak, kau dipanggil Bapak” kata Lilis, “
disuruh makan.” (kutipan/pengiring/kutipan).
Kalimat tak langsung
Kalimat tak langsung adalah kalimat
yang memberitahukan hasil kutipan dalam bentuk kalimat berita.
Kalimat
tak langsung merupakan ragam kalimat berita yang menyatakan peristiwa atau
kejadian dari sumber lain yang susunannya diubah oleh pembicara, tidak
mengucapkan kembali kalimat seperti sumber tersebut.
Ciri- ciri kalimat tak langsung:
a. Tidak bertanda
petik.
b. Intonasi mendatar dan menurun pada akhir
kalimat.
c. Pelaku yang dinyatakan pada isi kalimat
langsung mengalami perubahan, yakni:
+ kata ganti orang ke-1 menjadi orang ke-3.
+ kata ganti orang ke-2 menjadi orang ke-1.
+ kata ganti orang ke-2 jamak atau kita menjadi
kami atau mereka, sesuai dengan isinya.
d. Berkata tugas: bahwa, agar, sebab, untuk,
supaya, tentang, dan sebagainya.
e. Bagian kutipan semuanya berbentuk kalimat
berita.
Contoh :
a. Ibu menyuruhku untuk mengantarkan surat ini
ke kantor ayah.
b. Polisi menggertak tiga orang pencuri yang
baru saja tertangkap agar mereka masuk satu per satu.
c. Wartawan bertanya kepada Kadispen Polri
tentang siapa-siapa yang menjadi biang keladi bom Bali itu.
d. Lilis berkata kepada kakaknya bahwa ia
dipanggil ayah untuk makan
0 komentar:
Posting Komentar